Selasa, 13 April 2010

PERANG DINGIN

BAB IV. BERAKHIRNYA PERAG DINGIN DAN PERKEMBANGAN MUTAKHIR DUNIA

Pada akhir abad ke-20 dunia mengalami banyak perubahan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan keterbukaanyang besar dan batas antar negara semakin menjadi semu (globalisasi). Hal ini berakibat adanya ketergantungan antara satu bangsa / negara terhadap bangsa/ negara lain semakin terasa.
Sistem perdagangan, keuangan, dan hubungan antar bangsa memasuki masa yang kritis dan memerlukan pembenahan berbagai bidang secara serius. Indonesia dalam menghadapi era Globalisasi ini harus mempersiapkan diri secara baik dan waspada, agar tidak tidak ingin tertinggal dari bangsa lain.
Semua peristiwa yang aktual menjadi kewajiban kita bersama untuk disimak demi selalu mengetahui perkembangan dunia. Antara lain masalah berakhirnya Perang Dingin dan proses globalisasi setelah Perang Dingin berakhir.

A. Berakhirnya Perang Dingin
Perang Dingin telah berlangsung selama 45 tahun lebih yang melibatkan USA dan sekutunya Blok Barat melawan USSR dan sekutunya Blok Timur, sehingga kedua negara Adikuasa berlomba-lomba untuk mempengaruhi dunia dan menjadi Peminpin Dunia dengan menyiapkan persenjataan yang mutakhir, hal ini tentu sangat menimbulkan kemungkinan meletusnya Perang Dunia III yang sangat dahsyat dan akan menghancurkan dunia ini.
Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang semakin memanas menyebabkan kesadaran antara USA dan USSR untuk mengurangi ketegangan dengan mengadakan Perundingan. Perundingan tersebut antara lain:
1. Perjanjian non Proliferasi Nuklir (Non-Proliferation Teaty) tahun 1968 antara USA, USSR, dan Inggris. Hasil dari perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak menjual senjata nukliratau memberikan informasi tentang persenjataan nuklir kepada negara-negara yang tidak mengembangkan senjata nuklir.
2. SALT (Strategic Arm Limitation Talks): Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategis.
SALT I berlansung di Helsinki, Finlandia (17 November 1969) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Richard Nixon (USA) dan Leonid Brezhnev (USSR).
SALT II dilangsungkan di Jenewa, Swiss (November 1972) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter (USA) dan Pemimpin USSR, Leonid Brezhnev pada tanggal 18 Juni 1979 di Wina, Austria.
START (Strategic Arms Reduction Treaty), Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis antara USA dan USSR. Hasil perjanjian ini adalah: Pemusnahan nuklir dengan daya luncur berjarak menengah.
Perundingan kesepakatan pengurangan senjata nuklir juga berkembang ke negara atau wilayah lain.
Di Bangkok pada bulan Desember 1995 ditandatangani Southeast Asia Nuclear Weapons Free Zone oleh beberapa negara Asia Tenggara. Kesepakatan tentang wilayah yang bebas dari nuklir.
Penandatanganan lain juga terjadi di Eropa dan Afrika sebagai bentuk realisasi dari penghentian Perang Dingin di dunia.

3. Sampai Tahun 1980 Uni Soviet membelanjakan 11% GNP-nya untuk kepentingan militer yang banyak diambil dari keuntungan ekspor minyak. Tapi setelah tahun 1980 Uni Soviet tak mampu lagi membiayai Perang Dingin dari ekpor minyak, sehingga mulai mengurangi kekuatan senjata mereka di Eropa Timur. Tahun 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari Afghanistan. Akhirnya rezim komunis mulai runtuh di Eropa Timur.

4. Tahun 1991 Uni Suviet bubar, Rusia dan negara-negara bagian Uni Soviet yang lain menjadi negara yang merdeka. Runtuhnya Uni Soviet (USSR) di Eropa Timur inilah mengakhiri Perang Dingin yang berlangsung selama kurang lebih empat puluh lima tahun (45 tahun).


B. Perkembangan Mutakhir Dunia
Berbagai peristiwa mutakhir yang terjadi di dunia , antara lain sebagai berikut:

1. Philipina
a. Pertentangan antara Presiden Ferdinand Marcos dan Benigno Aquino
Pemerintahan dan tindakan-tindakan Persiden Marcos banyak mendapat kritikan keras dari Benigno Aquino tokoh Partai Lakas Ng Bayan (artinya people power) yang bertentangan denga Demokrasi Philipina, karena Marcos memerintah secara totalitarian.
Tahun 1967 Aquino kembali mengkritik Marcos mengadakan kecurangan dalam pemilihan presiden.
Tahun 1973 dalam pemilihan presiden berikutnya Marcos mulai melakukan tekanan pada Aquino yang telah menjadi Senator dengan menuduh Aquino sebagai subversi ke pengadilan militer. Upaya ini tidak berhasil, bahkan tahun 1978 Aquino ikut dalam pemilihan untuk anggota Parlemen.
Tahun 1983 Aquino kembali ke Philipina setelah 3 tahun menetap di Amerika Serikat untuk berobat. Walau Marcos menyatakan tidak menjamin keselamatannya, Aquino bersikeras kembali ke Philipina, tetapi ketika turun dari tangga pesawat yang mendarat di Manila Aquino tewas ditembak.
Perjuangan Aquino dilanjutkan oleh istrinya Corazon Aquino yang lebih dikenal sebagai Qory Aquino, ia mulai mendapat banyak simpati dan menempatkan dirinya menjadi pemimpin oposisi yang harus diperhitungkan oleh Marcos.
Tahun 1986 dalam Pemilihan Umum Qory Aquino dinyatakan menang dalam Pemilu oleh Komisi Pemilihan Independen, tetapi Komisi Pemilihan dari Pemerintah menyatakan Kemenangan dari Marcos. Perbedaan itu menimbulkan tuduhan bahwa Marcos melakukan kecurangan dan akhirnya tuduhan itu dikuatkan oleh pernyataan / kesimpulan dari Richard Lugar, ketua tim pengamat dari Amerika Serikat, bahwa Marcos secara sistematis telah memanipulasi hasil penghitungan suara.

b. People Power
Walau hasil penghitungan diragukan, parlemen mengumumkan Marcos sebagai pemenang, akibatnya rakyat marah dan 2,5 juta penduduk datang ke Manila untuk mengajukan petisi agar Qory Aquino menjadi Presiden Philipina shari setelah pengumaman parlemen.
Qory menyambut baik kehendak rakyat dan mengumumkan dirinya menjadi Presiden dan Salvador Laurel sebagai Wakil Presiden.
Qory juga mendapat dukungan dari tokoh politik, agama dan militer, yaitu:
 Menteri Pertahanan : Juan Ponce Enrile
 Pemimpin Gereja Katolik: Kardinal Sin
 Panglima Angkatan Bersenjata: Letnan Jendral Fidel Ramos
 Dukungan dari para perwira muda dipimpin oleh : Kolonel Gregorio Honasan.
Tanggal 22-25 Februari 1986 diadakan Revolusi Damai setelah rakyat Philipina melakukan gerakan massa untuk menggulingkan Marcos. Akhirnya tanggal 25 Februari 1986, secara resmi Cory Aquino dilantik menjadi Presiden Philipina untuk masa jabatan 6 tahun. Kedudukan presiden Corazon Aquino benar-benar sah karena mendapat dukungan dari rakyat Philipina.


2. Runtuhnya Uni Soviet (USSR)
Revolusi Bolshevik pimpinan Lenin melahirkan negara Uni Soviet dan menjadikan Komunisme sebagai ideologi satu-satunya. Tahun 1920 Lenin mengumandangkan Komintern Pact ( Pacta Komunisme Internasional) sehingga komunis tidak hanya di Uni Soviet saja, tetapi juga berkembang di seluruh dunia.
a. Program Pembaharuan Gorbachev
Tanggal 11 Maret 1985 Mikhail Gorbachev terpilih menjadi Sekretaris Jendrak Komunis dan Presiden Uni Soviet, kemudian ia harus menghadapi kemacetan ekonomi warisan pendahulunya. Maka ia mencoba melakukan pembaharuan di bidang politk dan ekonomi melalui :
 Glasnost : Keterbukaan
 Perestroika: Restrukturisasi
 Democratizatsia: Demokratisasi
 Melalui Glasnost dan perestroika, Gorbachev mempunya maksud menanmpilkan Komunisme Uni Soviet dalam bentu baru, tetapi program ini mendapatkan masalah yang serius di dalam negerinya.
Tanggal 19 Agustus 1991 terjadi percobaan Kudeta dengan dalih Gorbachev kurang sehat oleh oleh Wakil Presiden Genadi Yenayev yang didampingi oleh kelompok komunis garis keras:
 Menteri Pertahanan: Marsekal Dimitri Yazov
 Kepala KGB: Jendral Vladimir Kruckhov
 Menteri Dalam Negeri: Boris Pugo
 Tindakan pengambilalihan kekuasaan ini mendapat tentangan keras dari rakyat di bawah pimpinan Presiden Republik Rusia : Boris Yeltsin. Kudeta ini akhirnya berhasil digagalkan.

b. Pembubaran Uni Soviet
Setelah menjadi Presiden kembali, Gorbachev melepaskan jabatannya sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis dan memerintahkan pembekuan segala aktivitas Partai Komunis dan penyitaan semua kekayaan partai. Sementara negara bagian, kecuali Rusia dan Kazhaksthan, mengumumkan kemerdekaannya.
Tanggal 5 September 1991 diadakan Konggres wakil Rakyat untuk membicarakan pembubaran pemerintahan pusat warisan Lenin. 5 negara bagian tidak ambil bagian dalam sidang tersebut, yaitu: Lithuania, Estonia, Latvia, Georgia, dan Moldova. Sementara Lithuania, Estonia, dan Latvia telah mendapatkan kemerdekaannya dari Uni Soviet tanggal 6 September 1991. Georgia dan Moldova menolak mengikuti perundingan karena sedang memperjuangkan pemerintahan sementara di wilayah masing-masing.
Konggres tersebut sepakat membentuk Uni negara yang berdaulat, namun kesepakatan tidak berlaku karena keutuhan Uni Soviet tidak bisa dipertahankan lagi.
Desember 1991, Gobachev semakin tidak mampu mengatasi perpecahan Uni Soviet. Akhirnya pada tanggal 18 Desember 1991, Mikhail Gorbachev dan Boris Yeltsin sepakat membubarkan Uni Soviet dan membentuk persemakmuran negara-negara merdeka bernama CIS (Commonwealth of Independent States).
Kronologi runtuhnya Uni Soviet atau USSR :


No Periode Peristiwa Penjelasan
1. 1986 Kebijakan baru Glasnost, Perestroika, dan Democratizatsia USSR memuka diri bagi kemajuan ekonomi dan politik
2. 25 Mei 1989 Gorbachev menjadi Presiden USSR dan terpilih sebagai ketua tertinggi.
3. 5-7 Februari 1990 Pengesahan program Multi Partai komisi Sentral mendukung dilaksanakannya multi partai di USSR
4. 23 Februari 1990 Estonia menghapus peran Partai Komunis. Dewan Soviet Esatonia menghapus kewenangan tunggal Partai Komunis dalam politik di Estonia
5. 11 Maret 1990 Lithuania merdeka. Pemimpin tertinggi Lithuania menyatakan kemerdekaan.
6. 13 Maret 1990 Monopoli Komunis dihapus. Konggres perwakilan rakyat memutuskan untuk menghapus monopoli partai komunis.
7. 12-13 Juni 1990 Rusia, Moldova, Usbekistan memproklamirkan kemerdekaan. Tiga anggota resmi mundur dan menjadi negara yang independent.
8. 1 Oktober 1990 Hak beragama dijamin. Pemerintah USSR menjamin kebebasan beragama bagi asyarakatnya secara bebas dan aman
9. 21 Desember 1991 Beberapa negara uni merdeka dari USSR Uzbekistan, Moldova, Kazakhstan, Tajikistan, Armenia, Kirzigistan, dan Turmenistan mengadakan pertemuan di Kazakhtan untuk mendirikan CIS.
10. 25 Desember 1992 Mikhail . Gorbachev mundur. Mundurnya Gorbachev dari jabatan Presiden menandakan keruntuhan USSR.


3. Jerman Bersatu
Runtuhnya Komunis di Eropa Timur menjadi salah satu sebab runtuhnya tembok Berlin dan penyatuan kembali Jerman. Rakyat Jerman Timur mulai bangkit untuk memperbaiki hidupnya yang selama ini hancur.

Tembok Berlin ( Die Berliner Mauer) didirikan tanggal 13 Agustus 1961 merupakan simbol utama dan pertama Perang Dingin. Tembok ini memisahkan Berlin Barat yang Berhaluan demokrasi dengan Berlin Timur yang berhaluan komunis. Permisahan kota Berlin inilah yang mnjadi intrik-intrik Perang Dingin. Akhirnya tembok inii dirobohkan tanggal 9 November 1989 dan menandai reunifikasi Jerman.

a. Latar Belakang
b. Menuju Jerman bersatu
c. Proses Jerman bersatu

4. Masalah Kamboja
5. Perang Teluk
6. Upaya Perdamaian di Timur Tengah
7. Masalah Apharteid di Afrika Selatan
8. Perkembangan di Bekas negara Yugoslavia

C. Proses Glabalisasi setelah Perang Dingin
a. Globalisasi Ekonomi
b. Globalisasi Politik
c. Globalisasi Kebudayaan

Tidak ada komentar: