Senin, 29 September 2008

Sendangsono


Bagi yang beragama Nasrani, Sendangsono bukan tempat asing lagi karena merupakan tempat peziarahan untuk Bunda Maria. Tempat ini akan sangat ramai setiap bulan Mei, demikian juga kalau bulan September, karena merupakan bulan Maria.

Terlepas dari itu bila ditelusuri keberadaan Sendangsono yang berada diperbukitan Menoreh, apakah bisa dihubungkan dengan perkembangan agama Hindu di Jawa Tengah..? Suatu saat saya mencoba menelusuri route antara Boro, KulonProgo dan Candi Borobudur. Sebab menurut prediksi saya Boro berasal dari kata Wihara, tempat para Bhiksu tinggal bersama. sebab saya tidak yakin kalau Wihara para Bhiksu hanya di dekat Candi Mendut seperti sekarang ini.
Saya coba berjalan dari desa Boro, Kulon Progo melewati pegunungan Menoreh menuju ke Sendangsono. di Sendangsono terdapat mata air yang sampai sekarang masih terus mengalir. Maka saya berimaginasi, di sinilah para bhiksu atau bhiksuni istirahat melepaskan lelah sambil minum dan membersihkan/menyegarkan diri. Selanjutnya dari Sendangsono, saya coba menyusuri perbukitan ke arah Candi Borobudur. Maka tepatlah jarak antara Boro - Sendangsono - Candi Borobudur sebagai route para Bhiksu dari Wihara menuju ke tempat pemujaan di Candi Borobudur dan Sendangsono merupakan tempat peristirahatan untuk melepaskan lelah dalam perjalanan tersebut. Bukti tersebut baru berdasarkan nama tempat dan jarak yang logis perjalanan para Bhiksuuntuk menjalankan ibadatnya di Candi Borobudur. Sedangkan sumber tertulisnya, mari kita coba cari bersama. Yang jelas hal ini terjadi pada masa kekuasaan Dinasti / Wangsa Cailendra berkuasa di Jawa yang saling bergantian atau berebut pengaruh/kekuasaan dengan Dinasti/Wangsa Sanjaya.

Mengapa sekarang Sendangsono dijadikan tempat peziarahan bagi umat Katholik? Hal ini tidak lepas dari penyebaran agama yang dilakukan oleh Pastor Van Lith di Jawa Tengah. Penduduk disekitar Boro, Dekso, dan Nanggulan mendatangi pastor Van Lith untuk di baptis. Maka setelah melalui proses pelajaran agama dan pendalaman iman, warga desa tersebut dibaptis oleh pastor van Lith di Sendangsono, merupakan mata air yang ada di dekat ke tiga Desa tersebut (Boro, Dekso, dan Nanggulan ).
Menurut cerita dari berbagai versi, Sendangsono merupakan tempat yang angker atau mistis, bahkan ada yang menceriterakan sebagai tempat persembunyian para perampok atau penjahat besar yang "wingit". Siapa saja tidak berani datang ke tempat tersebut, karena akan mati atau gila.
Oleh Pastor Van Lith, sebagai ungkapan rasa terima kasih pada Tuhan, karena telah berhasil membaptis umat, maka tempat tersebut dijadikan sebagai tempat peziarahan, khususnya untuk devosi Munda Maria , sebagai Bunda Yesus yang Suci Murni sebagai perantara doa-doa para umat Katolik untuk memohon pertolongan kepada Bapa dan Putera.

Gua Maria Sendangsono, dahulu merupakan Lourdes bagi bangsa Indonesia yang beriman Nasrani Katholik. Sekarang sudah muncul berbagia gua Maria di seluruh pelosok Indonesia, untuk menghormati Bunda Maria Yang dikandung tanpa dosa asal dan sebagai perantara doa-doa para umat.

Anda tertarik mengenal tempat tersebut?


RBM. Sutartomo
Solo - Palembang

Minggu, 28 September 2008

Keruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia




Keruntuhan kerajaan2 Hindu-Budha di Indonesia menurut beberapa buku Sejarah Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Kerajaan-kerajaan yang kuat akan menguasai kerajaan-kerajaan yang lemah. Ini memang dapat kita lihat faktanya, seperti kerajaan Singasari lemah dan berhasil dikuasai oleh kerajaan Kediri, dan sebagainya. Demikian juga kalau Negara Indonesia lemah, akan d ikuasai oleh negara lain yang lebih kuat dari Indonesia. Penjajahan memang tidak dibenarkan lagi, tapi negara kuat bisa menjajah dari beberapa aspek tanpa harus menguasai daerah negara yang bersangkutan.
  2. Tidak ada kaderisasi dari para pemimpin / raja. Seperti halnya dengan Maha Patih Gajah Mada dan raja Hayam Wuruk, maka kerajaan Majapahit yang besar akhirnya roboh setelah berhasil mempersatukan wilayah Nusantara bahkan sampai ke Asia Tenggara, tetapi masih ada beberapa kerajaan di Nusantara yang belem bisa dipersatukan oleh Majapahit, seperti kerajaan Sunda. Sekarangpun Indonesia akan lemah bila para Pemimpin Bangsa tidak membuat kaderisasi agar generasi selanjutnya dapat menggantikan bahkan lebih maju, progresif, kreatif dan kuat dalam memikirkan keadaan bangsa Indonesia ini. bukan malah egois agar kepandaiannya tidak ditiru dan dikembangkan oleh generasi penerusnya.
  3. Timbulnya perang saudara dalam tubuh kerajaan tersebut. misalnya; perang Bubat dan Paregreg, Pembrontakan Kuti dan Semi, Pembrontakan Bhre Wirabumi, dan sebagainya. Ini sangat melemahkan eksistensi kerajaan. Apakah akan terjadi di Indonesia bila sampai sekarang masih terjadi perbedaan yang menimbulkan konflik akibat adanya pebedaan SARA? Aceh, Timor Timur, Papua, Poso, Ambon, bahkan antar suku, agama, dan golongan saling melecehkan dan terjadi konflik atau bentrok. Mahasiswa antar Fakultas dalam satu Universitas atau antar Universitas masih timbul saling serang/konflik, apakah ini bukan suatu perang saudara yang melemahkan negara Indonesia kita yang tercinta?
  4. Banyak daerah yang melepaskan diri dari pemerintahan pusat. Fakta telah berbicara dalam sejarah Indonesia, kerajaan kecil mulai melepaskan diri dan menjadi negara yang kuat dan bahkan memukul kerajaan induknya. Timor Timur sudah lepas dari NKRI, beberapa daerah sudah menunjukkan tanda-tanda mau melepaskan diri dengan membuat bendera sendiri, bukan Sang Saka Merah Putih. Ini harus selalu kita waspadai dan perlu memperhatikan daerah-daerah dengan pemerataan dan kunjungan-kunjungan ke daerah untuk menemukan problematika yang segera harus dipecahkan atau ditanggulangi. Mental ABS (Asal Bapak Senang) harus dihapus. Kunjungan ke daerah dilakukan secara Sidak (Inspeksi Mendadak) agar tidak ditutupi masalah yang terjadi dan kunjungan ke daerah harus merupakan pelayanan, bukan untuk minta dilayani.
  5. Kemunduran Ekonomi dan Perdagangan. Ini terjadi karena lemahnya perdagangan kerajaan2 waktu itu karena tidak diimbangi dengan armada-armada laut yang kuat untuk perdagangan, padahal Indonesia sangat kaya dengan bahan baku dan barang dagangan ang terkenal dibutuhkan sampai ke luar negara lain. Maka perdagangan dan ekonomi waktu itu mulai dikuasai oleh para pedagang dari Barat (Eropa), India, Arab, Cina, dan sebagainya yang melemahkan perekonomian kerajaan, sehingga kemiskinan akan mempermudah penguasaan dari kerajaan lain. Kita bisa lihat sendiri di Indonesia saat ini, barang impor sangat dominan menguasai perekonomian kita, apalagi para generasi muda lebih senang mengkonsumsi barang, makanan, dan minuman Luar Negeri dari pada mengkonsumsi produk Dalam negeri. Ini mungkin karena gengsi atau bahkan sudah "Luar Negeri Minded". Belum lagi rakyat kecil yang antre BBM (Minyak Tanah), Rakyat antre Zakat Fitrah sampai berdesak-desakan, bahkan ada yang meninggal, dsb. sebaliknya Kaum Bourjuise Shopping dan rekreasi Ke Luar Negeri, Pemegang HPH (hak pengelolaan hutan) kenyataan hanya sebagai HPH yang baru --> Hak Pengrusakan Hutan . Sehingga hutan Indonesia yang ditetapkan PBB sebagai salah satu paru-paru dunia akan rusak, apalagi dengan adanya Illegal Logging dengan dalih menambah Devisa Negara lewat ekspor kayu. Sungguh Tragis!
  6. Dan sebagainya.
Nah... beginilah sebaiknya pengajaran sejarah, sebab sejarah mempunyai 3 dimensi pengajaran; yaitu:
  1. Masa Lampau
  2. Masa Sekarang
  3. Masa yang akan Datang
Sungguh menarik, karena sejarah juga mempunyai Tujuan dan fungsinya dalam pengajaran di dunia pendidikan Indonesia.
Seperti :

Tujuan Pengajaran Sejarah di Indonesia adalah:
  1. Kesadaran akan masa lampau yang baik untuk dikembangkan yang bersifat positif.
  2. Sikap kritiss dan arif dalam menyikapi faka-fakta sejarah.
  3. Memberikan Fakta sejarah yang patut diketahui agar kita bisa membandingkan antara segi positif dan negatifnya, sesuai dengan dimensi sejarah.
Fungsi Pengajaran Sejarah di Indonesia adalah:
  1. Mengajak untuk berpikir Kritis.
  2. Menumbuhkan Rasa Kebangsaan Indonesia.
  3. Rasa Tanggungjaab terhadap warisan budaya bangsanya.
Nah...apa yang yang kita pikir? Mari kita semua sebagai bangsa Indonesia harus segera bertindak, semua demi bangsa dan negara kita, yaitu Indonesia Tercinta.

RBM. Sutartomo

Kerajaan Mataram Islam


Bagi orang awam tidak tahu persis kapan Kerajaan ini berdiri. Sebab Kerajaan Mataram terdiri dari 2, yaitu: Mataram Hindu-Budha dan Mataram Islam. Sebelum politik Devide et Impera Belanda di Indonesia kerajaan Mataram Islam terletak di Kartosuro dan setelah perjanjian Gianti dan Salatiga Mataram Islam terpecah menjadi 2, yaitu Kasunanan Surakarta (Sala/Solo) dan Kasultanan Yogyakarta. Kemudian Solo terpecah menjadi 2, yaitu: Kasunanan dan Mangkunegaran, sedangkan Yogyakarta menjadi: Kasulanan dan Paku Alam-an.

Keraton Kartosuro hampir dilupakan keberadaannya, bahkan banyak masyarakat atau malah para guru sejarah di Indonesia tidak tahu keberadaan Keraton Kartosuro tersebut. Sebenarnya lokasi Keraton tersebut terletak 10 Km di sebelah barat Kota Solo (Surakarta). Sisa dari kerajaan tersebut berupa tembok benteng yang terbuat dari batu bata setebal 1 meter, di dalamnya terdapat sejumlah makam raja dan ratu atau selir, yang terkenal adalah selir Nyi Sedah Mirah (Merah).
Keraton Kartosuro pindah ke Desa Sala ( SOLO/Surakarta) karena berhasil dimasuki dalam pemberontakan orang-orang Cina, maka karena dianggap sudah tidak memiliki kesaktian lagi dicari tempat lain. Berdasarkan berbagai pertimbangan, terutama para ahli pada waktu itu, yang paling cocok adalah desa Sala. Waktu itu merupakan daerah rawa-rawa. Maka setelah diadakan penimbunan dengan tanah dan kayu-kayu, maka berdirilah Kasunanan Hadiningrat Surakarta.

Antara Kartosuro dan Solo terdapat daerah Pajang, dengan makam-makam rajanya yang terkenal dengan Makamhaji (haji=raja).  
Pajang merupakan merupakan kerajaan Islam yang terkenal sezaman dengan kerajaan Demak
 yang saling berebut hegemoni untuk menguasai wilayah Jawa. Sebelah Barat Kartosuro terdapat
 desa Pengging dengan makamnya yang terkenal sebagai tempat peziarahan sampai sekarang,
 bahkan ada tempat mata air yang tiada habis-habisnya, bahkan dijadikan salah satu sumber air PAM negara untuk memasok Air minum di Solo dan sekitarnya.

Sekarang Mataram Islam menyisakan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Mankunegaran-nya dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadingrat dengan Paku Alam-nya. Eksistensi kedua keraton tersebut tergantung pada pengelolanya dari pihak keluarga keraton-keraton tersebut. Apakah pamor keraton akan pudar apa tetap akan lestari adalah tanggungjawab keluarga Keraton dan Pemerintah. Seperti Di negara-negara maju masih mempertahankan keraton-keratonnya dan keluarga keraton masih sangat dihormati oleh bangsanya walau sudah memasuki 
zaman/ era Globalisasi, seperti di Inggris, Belanda, Monaco, dan sebagainya.

RBM. Sutartomo
Solo - Palembang

Obyek wisata dan sejarah Palembang, Sumsel


Visit Musi year 2008 tlah bergulir, sampai akhir September 2008 belum menunjukkan tanda-tanda para wisatawan berdatangan ke Bhumi Sriwijaya secara nyata dan terlihat dengan konkret bahwa para wisatawan mulai antusias dengan slogan tersebut.
Mungkin di bawah inikita coba memperkenalkan, obyek-obyek apa yang bisa dikunjungi apabila berada di Palembang dan Sumatera Selatan pada umumnya.
  1. Kompleks Benteng Kuto Besak: Merupakan obyek yang menyatu dengan obyek lainnya. seperti: Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Monumen Perjuangan dalam pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang, Jembatan Ampera, Kantor Pos Besar, Mesjid Agung, Gedung Leideng (Sekarang menjadi Kantor Pemkot/Walikota Palembang), Pasar 16 Ilir.
  2. Museum Balaputera Dewa (Lokasi Km 5,5): Merupakan Museum Prasasti Kerajaan Sriwijaya yang menyimpan replika2 prasasti kerajaan tersebut, dilengkapi dengan Budaya asli daerah Sumsel, pakaian2 Adat berbagai daerah di Sumsel.
  3. Taman Bukit Siguntang: Tak jauh dari UNSRI atau SMA Negeri 10 Palembang yang terkenal sebagai makam Putri Kembang Dadar. ( pernah dipakai sebagai obyek acara "Dunia Lain" dari salah satu TV Swasta di Indonesia)
  4. Situs Kerajaan Sriwijaya di Karanganyar , terletak diantara Jembatan Musi 2 dan TanggaBuntung Palembang. Telah dibuat Taman dan telah diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai salah satu Situs keberadaan pusat Kerajaan Sriwijaya.
  5. Rumah-rumah Adat daerah Sumsel di Jaka Baring, obyek ini dibangun bersamaan dengan pembangunan Stadion Jaka Baring untuk PON 2002 di Sumsel. Obyek ini bisa dikembangkan seperti Taman Miniatur Indonesia Indah (TMII) Jakarta atau Taman Maerakaca Semarang Jawa Tengah.
  6. Makam Sabuk (Sabo) Kingking.
  7. Makam raja-raja di Cinde
  8. Makam di Candi Walang.
  9. Makam di Naga Sewidak
  10. Danau Ranau, yang mempunyai beberapa Mitos setempat dan merupakan obyek Danau dengan Pemandangan yang sangat Indah.
  11. Air Terjun Si Pahit Lidah, lokasi berada diantara Lahat Pagar Alam.
  12. Situs Sejarah di Pasemah, Pagar Alam dengan peninggalan beberapa Patung dan Kubur Batu Besar yang terkenal di buku-buku Sejarah Indonesia maupun Dunia.
  13. Gereja Katolik tertua di Tanjung Sakti, Pagar Alam.
  14. Bukit Jempol/ Telunjuk di daerah Lahat beserta Sekolah Gajahnya.
  15. Patung-patung Batu menangis di daerah sekitar Lahat yang banyak terdapat di beberapa tempat.
  16. Pulau Kemaro, terletak di perairan Sungai Musi yang sekarang di bangun sebuah Pagoda yang cukup megah sebagai tempat bersembahyang / ziarah. Sebab menurut ceritera atau Mitos, tempat tersebut sangat keramat yang muncul akibat Siti Fatimah dan Bun Liong terjun ke Sungai Musi dan tidak muncul-muncul seta menjelma menjadi pulau tersebut.
  17. Dan sebagainya.
Andai obyek-obyek tersebut dipugar, dirawat, dikelola, didandani, dan di-manage dengan baik pasti akan sangat menarik sebagai obyek/ tempat wisata yang layak dikunjungi para wisman 
maupun Wisdom.

Siapa yang sanggup mengusahakan hal tersebut?

RBM. Sutartomo (Pak Tom)

Jumat, 26 September 2008

Seni Budaya Indonesia


Bila kita wisata ke Bali, pasti akan singgah ke GWK ( Garuda Wisnu Kencana ). Sekarang sudah terbentuk kepala Dewa Wisnu dan Garudanya. Nah kita bisa membayangkan andaikan sudah jadi, pasti kita punya monumen yang tertinggi di dunia melebihi Patung Liberty di USA.
Ditambah dengan pahatan relief-relief yang dibuat di tebing-tebing karangnya, pasti akan menjanjikan pesona keindahan tersendiri. Dilengkapi dengan Gallery dan bangunan-bangunan penunjang lainnya.

Budaya seni bangsa Indonesia memang sudah diakui oleh dunia, bahwa kita mempunyai local genius yang setara dengan bangsa lain yang sering dikatakan lebih maju. Banyak contoh seperti:
  1. Raden Saleh yang diejek para pelukis Belanda yang lukisan bunganya bisa mengecoh kupu-kupu, tapi akhirnya lukisan Raden Saleh malahan mengecoh manusia.
  2. Candi Borobudur termasuk warisan budaya dunia yang harus dilindungi dan oleh PBB dianggap sebagai World Heritage.
  3. Rumah anti gempa pasca gempa di Yogyakarta yang dipamerkan oleh beberapa negara tetangga, sebenarnya rumah-rumah adat atau asli bangsa Indonesia jelas telah terbukti tidak roboh oleh adanya gempa.
  4. Musik dan lagu-lagu asli Indonesia, jugamengandung filsafat dan penuturan (pendidikan) yang sangat tinggi.
  5. Tari-tarian asli atau daerah Indonesia yang begitu indah mempesona bagi para wisatawan mancanegara.
  6. Dan sebagainya.
Tapi Mengapa bangsa Indonesia tidak bangga dan terus mengembangkan yang lebih tinggi?
Bahkan merasa terbelakang kalau mencintai dan melakukan seni budayanya sendiri, bahkan banyak generasi muda merasa gengsi bila tidak mengikuti budaya dari negara lain dan melupakan seni budayanya bangsa Indonesia sendiri.
Nah..siapa yang harus bertanggungjawab untuk semua itu?
Kita tidak perlu mencari kambing hitam, tetapi bagaimana kita bekerjasama untuk tetap melestarikan Seni budaya bangsa kita sendiri di Era Globalisasi ini.

Mari kita perjuangkan bersama!

Kamis, 25 September 2008

CANDI


Candi adalah bangunan yang terbuat dari batu sebagai peninggalan sejarah, begitu jawaban orang bila ditanya tentang candi. Biasanya mereka juga mengkaitkan dengan atau sebagai obyek wisata. 
Tapi apakah setiap orang tahu akan candi tersebut?
Dalam Sejarah, Candi boleh dikatakan sebagai:
  1. Tempat pemujaan kepada para dewa.
  2. Tempat pemakaman raja-raja.
  3. Tempat atau monumen penghargaan atau Prasasti.
  4. Bekas tempat Keraton Raja-raja.
  5. Tempat Petirtaan ( Sumber Mata air atau pemandian).
  6. Dan sebagainya.
Pada umumnya keberadaan Candi-candi dihubungkan dengan peninggalan suatu kerajaan Hindu-Budha di Indonesia yang banyak terdapat di daerah Jawa, sementara di luar Jawa masih jarang didapatkan. Bahkan di Jawapun, mayoritas ada di Jawa Tengah.
Mengapa?
Ada yang menganalisis, karena di Jawa Tengah banyak terdapat bahan baku untuk membuat candi, yaitu batu-batu. Padahal setiap daerah yang mempunyai gunung berapi punya potensi mempunyai bahan baku pembuatan candi.
Selain itu ada yang berpendapat, karena mayoritas candi di Jawa Tengah terbuat dari batu, sedangkan di daerah lain banyak yang terbuat dari batu bata, sehingga lebih cepat rusak dan punah. Memang masuk akal, ada beberapa candi di Jawa Timur dan Sumatera terdapat peninggalan candi yang terbuat dari batu bata.

Terlepas dari bahan baku, ada gunung, dan bagaimana keberadaan candi tersebut, mari coba kita simak beberapa candi atau peninggalan sejarah yang terdapat di Indonesia.
  1. Candi Borobudur, merupakan candi yang sangat monumental, sehingga ada yang memasukkan sebagai salah satu bangunan yang termasuk dalam " Keajaiban Dunia ". Warisan Sejarah dari Wangsa Cailendra ini memang cukup patut dibanggakan karena bangunannya yang besar, tetapi juga relief atau panil-panilnya yang bagus dan indah sebagai saksi bisu kebesaran Kerajaan besar di Indonesia pada masa lampau yang terdiri dari Tingkatan Arupadhatu, Rupadhatu , dan Kamadhatu. Bangunan ini setinggi 40 meter yang berada di Wilayah Magelang Jawa Tengah yang ada kaitannya dengan Candi Mendut dan Candi Pawon.
  2. Candi Prambanan dan Candi Sewu, Peninggalan pada masa kekuasaan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang berhasil merebut kembali kekuasaan dari tangan wangsa Cailendra dengan memperistri penguasa atau Ratu Wangsa Cailendra yaitu Pramodhawardhani,maka Rakai Pikatan meminta kepada isterinya untuk meminta kembali kekuasaan yang sudah diserahkan kepada Bala Putera Dewa. Sehingga terjadi perang dan Bala Putera Dewa bertahan di daerah Boko, akhirnya kalah dan melarikan diri ke Sumatera, bahkan bagaimana alur ceriteranya, malahan menjadi raja terkenal di kerajaan Sriwijaya.
  3. Kompleks candi Dieng, adalah peninggalan dari wangsa Sanjaya sebagai tempat pemujaan yang suci, karena berada di tempat ketinggian, yaitu daerah dataran tinggi Dieng. Jawa Tengah.
  4. Batu Kubur Pasemah, peninggalan ini sangat memprihatinkan sekali keberadaannya, karena berada di pinggir parit atau saluran air pesawahan di daerah Pagar Alam Sumatera Selatan. Padahal merupakan peninggalan Prasejarah pada zaman Megalithikum yang gambarnya telah menghiasi buku-buku sejarah di Dunia. Di dekatnya ditemukan patung-patung lain yang bercorakan agama Budha dalam kondisi yang terlantar pula.
  5. Candi Sukuh dan Candi Cetho, candi ini sering disebut sebagai candi porno atau Erotic Temple. terletak di daerah Karanganyar, Jawa Tengah yang berada di lereng Gunung Lawu. Candi ini memang menggambarkan Lingga dan Yoni dalam keadaan sebenarnya sebagai lambang kesuburan yang berwujud alat kelamin laki-laki dan perempuan dalam keadaan secara nyata. Selain itu di candi Sukuh juga terdapat patung-patung Megalitikum.
  6. Candi Muara Takus dan Biaro Bahal, merupakan candi Budha yang terletak di daerah Jambi , Sumatera. Bangunan ini terbuat dari batu bata, sehingga banyak mengalami kerusakan sana-sini sebagai peninggalan dari kerajaan Sriwijaya. Maka peninggalan ini seharusnya benar-benar jadi Cagar Budaya untuk dirawat dan direstorasi dengan teliti dan cermat agar tidak rusak atau bahkan musnah tertelan perkembangan zaman.
  7. Candi Kalasan, merupakan candi Budha dari wangsa Cailendra yang yang letaknya tidak jauh dengan candi Prambanan dan berada dipinggir jalan antara Yogya-Solo.
Masih banyak candi-candi lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, mungkin dilain kesempatan bisa saya tulis secara khusus atau sekilas tentang candi-candi yang lainnya. 
Ini bukan sebagai tulisan ilmiah, tetapi hanya sekedar informasi umum bagi kaum awam yang tidak mengerti akan percandian.

RBM. Sutartomo
Palembang-Solo

Selasa, 23 September 2008

JEMBATAN AMPERA PALEMBANG


Ampera bridge dalam 2 (dua) zaman

Local Genius



Dalam sejarah Indonesia, budaya kita bukan karena atau hanya pengaruh dari luar atau negara lain, tetapi bangsa Indonesia mempunyai ketrampilan dan intelektual lokal asli (Local genius) yang sebenarnya tidak kalah dibanding dengan kebudayaan bangsa lain.
Bahkan JLA. Brandes dan C. Coedes berhasil meneliti dan menemukan 10 kebudayaan asli Indonesia:
1. JLA. Brandes:
  • Bercocok tanam padi di sawah
  • Prinsip dasar permainan wayang untuk mendatangkan roh
  • Mengenal seni gamelan dari perunggu
  • Pandai membatik/tulisan hias
  • Pola susunan masyarakat Macapat
  • Mengenal alat tukar dalam perdagangan
  • membuat barang2 dari logam (perundagian) terutama perunggu
  • Kemampuan yang tinggi dalam bidang pelayaran
  • Pengetahuan tentang astronomi
  • Susunan masyarakat yang teratur
2. C. Coedes
  • Memelihara ternak
  • Ketrampilam perundagian (cetak logam/pembuatan alat2 dari logam)
  • Ketrampilan pelayaran samudera luas
  • Sistem kekerabatan Matrilineal
  • Kepercayaan animisme, dinamisme, dan pemujaan roh leluhur
  • Mengenal sistem irigasi untuk pertanian
  • Ketrampilan membuat alat-alat dari tanah liat (tembikar/gerabah)
  • Kepercayaan kepada penguasa gunung
  • Cara pemakaman pada kubur batu atau dolmen
  • Mitologi pertentangan antara dua unsur kosmos
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan sejarah di Indonesia sebagai "Local genius" yang berbeda dengan pengaruh dari kebudayaan India, Cina, Arab, maupun Eropa atau Dunia Barat.
Kita harus bangga dan terus mempertahanan keunggulan kebudayaan asli tersebut yang dapay dihubungkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju. Kita tak boleh gengsi terhadap budaya "Impor minded" agar tidak dicap ketinggalan zaman. Itu kesimpulan atau analisa yang salah, sebab Indonesia telah mempunyai teknologi tersendiri yang tak kalah maju dengan bangsa lain. Contoh:
  1. Bangunan Candi Borobudur, Prambanan, dan sebagainya
  2. Astonomi dan pelayaran bangsa Bugis dan Makasar
  3. Rumah-rumah adat atau daerah yang tahan gempa
  4. Sistem Tulisan dan bahasa asli dari suku-suku bangsa di Indonesia
  5. Dan sebagainya.
Mengapa kita harus malu mengembangkan budayanya sendiri?
Mengapa kita bangga atau gengsi atau bangga melakukan budaya bangsa lain?

Amerika Serikat bangga dan mempertahankan suku Amish yang masih hidup 
zaman abad pertengahan sebagai suku pelestari alam. 
Mengapa Indonesia malu atau malah mengkambing hitamkan suku Badui (Jabar) atau Kubu (Sumatera)?
Sungguh tragis!
Kaum muda lebih mengenal komik Superman, Batman, Robin, Spiderman dari pada Gundala Putera Petir, Godam, Maza Penakluk sebagai karya komikus asli Indonesia? Mengapa?

Mari kita kaji bersama, apa yang menyebabkan keadaan seperti itu? Maka perlu diteliti dan diadakan pendekatan khusus dari berbagai segi kehidupan budaya angsa Indonesia.
Ini diperlukan kerjasama dari para ahli, tokoh masyarakat, dan semua pihak yang mempunyai kedekatan dan kepentingan akan masalah tersebut diatas.

RBM. Sutartomo
Palembang - Solo



Senin, 22 September 2008

Tradisi Sejarah



A. Tradisi Sejarah terbagi dalam dua masa/era, yaitu:
1. Masa Prasejarah
2. Masa Sejarah
tapi kalau ditinjau saat sekarang ini keduanya sudah tertulis or ditulis oleh orang zaman sekarang, sehingga para siswa yang mempelajari sejarah tersebut bingung membedakan antara tradisi sejarah masa prasejarah dan masa sejarah.

Tradisi sejarah masa Prasejarah, diwariskan secara lisan oleh:
1. keluarga
2. masyarakat
Cara pewarisannya dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi berikutnyayang dapat berupa:
  • Dongeng
  • Adat Istiadat
  • Hiburan rakyat
  • Kepercayaan
  • Mitos/Mitologi
  • Folklore
  • Legenda
  • Upacara Tradisional
  • Lagu/Nyanyian2an Daerah
  • Dan sebagainya
Awalnya pewarisan sejarah tersebut melalui tradisi lisan tadi, sehingga mengalami distorsi , maka sejarah mulai kabur atau malah tidak sesuai dengan aslinya lagi...!
Akibatnya budaya yang luhur dan mulia bisa hilang tanpa bisa terwarisi lagi oleh generasi seterusnya. Tapi budaya yang negatif kadang malah berkembang, bahkan semakin menggila.

B. Tradisi sejarah masa Sejarah, walau sudah tertulis kadang juga masih kabur, ada yang disamarkan karena alasan2 tertentu, ada yang bermuatan politis, ada kultus individu, ada yang sengaja dibuat salah oleh oknum, dan sebagainya.
Misal :
  • Siapa yang makan/minum degan (kelapamuda) ini keturunannya akan menjadi raja yang besar.
  • Sumpah Tan Amukti Palapa-nya Gajah Mada.
  • Serangan Umum  1 Maret.
  • Pembrontakan G30S/PKI
  • Sejarah Nasional masa ORBA
  • dan sebagainya.
Sejarah harus menulis fakta peristiwa entah itu baik atau jelek, biar generasi berikut dapat membedakan dan menganalisisnya secara bijaksana, teliti dan baik.
Asal peristiwa tersebut menyangkut orang banyak atau peristiwa pribadi yang mempengaruhi kehidupan masyarakat luas.

Siapa mau mengkaji lebih lanjut?
Selama ini Sejarah Indonesia justru banyak diteliti oleh orang asing dari pada orang Indonesia sendiri. Tragis bukan?

RBM. Sutartomo