Menyimak sejarah kuno Indonesia zaman Hindu dan Budha, dapat kita lihat dari peninggalan prasasti, candi, atau peninggalan lainnya yang menjadi saksi bisu bagi kita.
Kerajaan Kutai
Merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang terkenal dengan Prasasti Mulawarman melalui 7 Yupanya. Prasasti dalam Yupa tersebut diperkirakan ditulis pada awal abad ke 5 dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Salah satu Yupa memuat prasasti yang berbunyi:
"Kudungga, yang amat mulia mempunyai putra yang masyhur, Sang Acwawaemman namanya, yang seperti Sang Ansuman (=Dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Acwamarmman mempunyai 3 putra, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu adalah Sang Mulawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawamman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu-tugu ini didirikan oleh para Brahmana"
Dari prasasti tersebut dapat dianalisis bahwa Raja Kudungga sudah tertarik pada agama Hindu yang masuk, sehingga memberikan peluang kepada para Brahmana untuk menyebarkan agama Hindu dan kebudayaannya. Tetapi baru kepada anaknya Aswawarman diadakan upacara vratyastoma (upacara penobatan atau penyucian diri) yang diadakan oleh para Brahmana. Kudungga sendiri masih mempertahankan ciri-ciri ke-"indonesia"-annya dan anaknya sebagai pendiri wangsa keluarga (Wangsakarta/Vansakartta).
Prasasti Mulawarman tersebut menandai adanya 3 angkatan keluarga dari kerajaan Kutai dan Mulawarman sebagai raja yang paling terkenal. Hal ini diketahui dengan isi Prasasti Mulawarman yang lain, berbunyi:
" Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalan tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara, Buat (peeingatan) akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah dibuat oleh para Brahmana yang datang ke tempat ini".
Kata Waprakeswara menunjukkan tempat suci yang dihubungkan dengan Dewa Brahma, Wisnu, dan Syiwa, selain itu juga menunjukkan agama yang dianut Mulawarman adalah Hindu aliran Syiwa.
Minggu, 24 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar