Selasa, 03 Juni 2008
KRATON KARTOSURO...
Mungkin kraton Kartosuro tlah dilupakan orang setelah dipindah ke daerah Sala (Solo), Surakarta. Kini tinggal menyisakan puing-puing tembok yang masih berdiri tegak setebal hampir 1 meter. Didalamnya merupakan tempat makam raja dan permaisurinya yang terkenal diantaranya Nyi Sedah Mirah (Merah) yang cukup keramat dan banyak dikunjungi para peziarah. disitu terdapat pula makam umum yang menurut konon cerita mengaku masih keturunan raja Kartasuro.
Kartosuro lain dengan Surakarta yang letaknya 10 km barat kota Solo.
Konon cerita, Kraton berpindah karena sudah tidak bertuah lagi, sebab telah berhasil dibobol oleh pemberontakan Cina, maka dicari tempat yang baru. Berdasarkan petunjuk secara supranatural, ditemukan tempat yang cocok di Desa Sala, yang tempatnya masih rawa-rawa. maka dikerahkan tenaga untuk menimbun rawa-rawa tersebut. akhirnya didirikan kerajaan baru yang terkenal sekarang dengan Kraton Surakarta.
Keberadaan Kraton Kartosuro masih dihubungkan dengan upacara ritual Kraton Surakarta, misalnya: Upacara 1 Sura (Muharam) dengan menggiring "Kebo Bule" binatang keramat kraton dari Surakarta ke Kartosuro PP. dan masih banyak lagi upacara ritual lainnya.
Situs Kraton Kartosuro masih ada, bahkan masih tersisa nama kampung,seperti: Alun-alun, Keputren, Kandang Menjangan, dan sebagainya. Antara Kartosuro dan Surakarta terletak desa Pajang (apakah ini bekas Situs Kerajaan Pajang?) dan juga disebelah barat Kartosuro terdapat daerah Pengging dengan Taman Permandian serta makam-makam keramat yang banyak dikunjungi para peziarah tanpa kenal waktu(Hubungannya dengan Ki Ageng Pengging?). Di tempat tersebut ada beberapa sumber mata air yang sampai sekarang terus dan masih mengalir yang menjadi sumber air PAM (PDAM) di kota Solo dan sekitarnya, selain ada sumber mata air lain yang dinamakan Cokro (Cokrotulung). Sungguh suatu keajaiban alam atau anugerah Tuhan yang Maha Kuasa, adanya sumber mata air yang sampai sekarang terus-terus mengalir, bahkan sebelum bulan puasa (Ramadhan) tempat tersebut banyak dikunjungi para peziarah untuk menyucikan diri (istilah setempat= "Padusan", "Adus" = mandi).
Kraton Kartosuro masih menyimpan misteri Sejarah Indonesia yang perlu ditelaah secara luas, karena merupakan Cikal bakal Kerajaan Mataram Islam yang akhirnya terpecah (dipecah oleh Belanda) menjadi Kraton Surakarta dan Ngayogyakarto (Yogyakarta). Sebab di negara maju ini merupakan aset negara yang perlu dilestarikan.
Marilah kita cermati bersama, agar warisan budaya kita tetap lestari sebagai kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.
RBM. Sutartomo
SMA Xaverius 1 Palembang.
3 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar